Sedekah

"Tidak berkurang harta dari yang disedekahkan dan Allah tidak menambah kepada seseorang (yang bersedekah) dengan anugerah kecuali menjadi kuat, dan tak seorang pun direndahkan Allah (karena bersedekah) kecuali Allah mengangkatnya (memuliakannya)."



(HR. Muslim)

"It reduced the wherewithal and the treasure of God does not add to someone (the charity) with a gift than to be strong, and no one was demeaned God (for charity) except Allaah (honor)."

(Narrated by Muslim)

Sebaik - Baik orang setelah Nabi wafat

"Di kalangan umat ini, sebaik-baik orang setelah nabi mereka adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, kemudian Umar bin al-Khoththob, lalu Utsman bin 'Affan, lalu Ali bin Abi Thalib. Mereka al-Khulafaur Rasyidun al-Mahdiyun, para khalifah yang berpegang teguh kepada agama dan mengikuti kebenaran."

(Ashlu as-Sunnah wa I'tiqadu ad-Din)




"Among these people, the best of people after their prophet was Abu Bakr al-Siddiq and Umar ibn al-Khoththob, then Uthman ibn 'Affan, and Ali ibn Abi Talib. They al-al-Mahdiyun Khulafaur Rasyidun, the caliphs who cling to religion and follow the truth. "

(Ashlu as-Sunnah wa I'tiqadu ad-Din)

Bila Ditanya 3 Landasan Utama

"Kemudian, apabila anda ditanya: 'Apakah 3 landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia?'. Maka hendaklah anda jawab: 'Yaitu mengenal Allah Azza wa Jalla, mengenal agama Islam, dan mengenal Nabi Muhammad SAW.'."

(Ushlu ats-Tsalatsa)


"Then, if you were asked: 'What is the third main runway which shall be known by human beings?'. Then let you answer: 'It is Allah Almighty knows, to know the religion of Islam, and recognize the Prophet Muhammad.'."

(Ushlu ats-Tsalatsa)

Muslim

"Muslim yang paling utama ialah orang yang menyelamatkan muslim yang lain dari lisannya dan tangannya."

(HR. Muttafaqun 'Alaih, dari haditsnya Abi Musa)


"Muslim first priority is the saving of other Muslims from their verbal and hand."
(Narrated by Agreed upon, from haditsnya Abu Musa)

Bermanfaatkah

Sa'ad bin 'Ubadah bertanya, "Yaa Rasulallah, sesungguhnya ibuku telah meninggal & saya orang yang sedang bepergian, apakah bermanfaat sesuatu yang saya sedekahkan (yang pahalanya saya kirimkan) untuknya?". Rasulullah SAW. menjawab, "Ya".

(Matan al-Bukhori Matskul)

Sa'ad bin 'Ubadah asked, "Yaa Allah's Apostle, in fact my mother has passed away & I people who are traveling, whether the benefit of something that I charity (which I've posted the reward) for him?". Prophet Muhammad. replied, "Yes".

(Matan al-Bukhari Matskul)

Do'a mu

"Sesungguhnya doa mu untuknya (orang lain) ialah doa untuk dirimu sendiri, itulah kenyataannya (hakikatnya)."

(Ihya' 'Ulumiddin





"Verily your prayers for him (others) is a prayer for yourself, that's reality (nature)."

(Ihya '' Ulumiddin)

Hari

"Hati itu tegak (pendiriannya) atas perbuatannya."

(Ihya' 'Ulumiddin)


"The heart is upright (stance) for his actions."

(Ihya '' Ulumiddin)

Malu

"Malu itu merupakan sebagian dari iman."


(HR. Muttafaqun 'Alaih)




"Shame is a part of faith."

(Narrated Agreed alaih)

Cermin

"Seorang mu'min merupakan cermin bagi mu'min yg lain."


(HR. Abu Dawud)

"A believer is a mirror for some other believers."

(Narrated by Abu Dawood)

Qodho'

"Udzurnya (sebab boleh meninggalkan) sholat itu ada 2, yaitu (sedang) tidur dan lupa."


(Safinah an-Naja)


"Tidak wajib mengqodlo' (mengganti sholat) jika dia mulai tidur sebelum masuk waktu sholat dan terbangun pada waktu waktu sholat hanya cukup untuk berwudlu."


Tetapi kebanyakan dari kita ketika sudah terbangun malah menambah tidurnya. Hal itu dosa & wajib mengqodlo'.






"because it may leave prayer there are 2, that is (are) sleep and forget."

(Safinah an-Naja)

"It's not mandatory to qodlo (replacing the prayer) when he began to sleep before getting up atprayer time and prayer time just enough time for perform ablution."

(Kasyifah as-Only)


But most of us when it was built even add his sleep. It is mandatory to sin and qodlo.
(Kasyifah as-Saja)

Najis

"Najis mutawasithoh dibagi menjadi 2 bagian:
1. 'Ainiyah, yaitu terdapat warna, bau dan rasa (wujud najisnya), maka (cara mensucikannya) harus dengan menghilangkan warna, bau dan rasa (terlebih dahulu);
2. Hukmiyah, yaitu (najis) yang tidak ada warna, bau dan rasanya, (maka cara menghilangkannya) cukup dengan mengalirkan air atasnya."

(Safinah an-Naja)

"Unclean mutawasithoh divided into 2 parts:
1. 'Ainiyah, is there a color, smell and taste (being filthy), then (how to purify it) must be by removing the color, smell and taste (first);
2. Hukmiyah, is the (unclean) that there is no color, odor and taste, (it means eliminate it) simply by pouring water over it. "

(Safinah an-Naja)